NexaHotel. Nexa Hotel ialah Hotel yang berjarak 1.33 KM dari Antapani (cicadas), Lebih Tepatnya Berlokasi di Antapani (cicadas) Bandung. Lebih Tepatnya Berlokasi di Jl. Sultan Tirtayasa no. 56 belokan Bahu Reksa Bandung Jawa Barat. " Tokonya ada di huk Lebih Tepatnya Berlokasi di Jl. Aceh No. 79 Bandung Jawa Barat.
Tempatmakan gudeg di Bandung yang selanjutnya adalah Gudeg Yogya Sari Rasa yang ada di Jl. Sultan Agung Tirtayasa No. 2 Bandung. Meskipun tempat makan ini merupakan warung kaki lima, tapi soal ras bisa diadu dengan gudeg yang ada di restoran-restoran. Banyak pengunjung yang merekomendasikan tempat makan gudeg yang satu ini.
KupatTahu, Lotek, terus ama Mie Ayam jalan Alketeri ini juga enak tapi yang nyebelin kalo lagi jam makan harus antri. Mie Abadi (dulunya teh Tanabe), Jl. Setiabudhi. Mie Akim, Jl. Rama (baso, baso tahu, nasi tim nya juga enakkkkkk) [Intan] Jl. Banda (Nursijan), MIE KOCOK. Jl. Banteng.
BuatAnda yang ingin sarapan di Bandung dengan jajanan pasar tradisional, bisa mampir ke toko Sari Sari. Lokasinya di Jl. Sultan Tirtayasa No.17, Citarum, Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat. Jam buka mulai pukul 05.00 - 19.00 WIB. Di warung ini, Anda akan menemukan banyak sekali jajan pasar nusantara khas Indonesia.
. Di dekat jajaran distro-distro sepanjang Jl. Trunojoyo dan Jl. Sultan Agung, kami melipir sedikit ke Jalan Sultan Tirtayasa. Di sana berdiri sebuah hotel bintang tiga yang punya konsep “affordable luxury“, M Premiere Hotel namanya. Dengan slogan demikian saya langsung ngeh kalau hotel ini ingin menawarkan kemewahan, tetapi tetap dengan harga yang terjangkau. Saya enggak mau punya ekspetasi tinggi, walau dari bangunan luar terlihat cukup menarik dengan dinding kaca yang besar dan punya kesan … mewah. Kalau kamu baca postingan ini setelah postingan staycation sebelumnya, Nyobain Bobo di Bobobox, maka mungkin kamu juga akan menyadari bahwa Bobobox Dago dan M Premiere Hotel Bandung berada di jalan yang sama. Yap, kedua penginapan tersebut terletak di Jl. Sultan Tirtayasa, dan jaraknya hanya 52 meter alias cuma butuh jalan kaki satu menit. Sebelumnya kami hanya berniat untuk mencoba bobo di Bobobox, tetapi setelah tau kalau selemparan jumrah dari Bobobox ada hotel lagi bernama M Premiere, kami pun memutuskan untuk sekalian nginap juga di sana biar kayak pepatah, sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. *Ketawa ala Crazy Rich* Agar keriyaan ini tidak jadi makin panjang, langsung saja masuk ke bagian review M Premiere Hotel Bandung. Parkiran, Prokes, dan Lobi Untuk parkirannya, M Premiere Hotel Bandung menyediakan basement satu lantai yang tidak terlalu besar, tapi sepertinya cukup untuk parkir sehari-hari para tamu. Namun tentu saja parkiran tersebut tidak akan muat seandainya ada acara di hotel ini yang mengundang banyak orang. Masuk ke area lobi, banyak kursi yang tersedia karena bersebalahan langsung dengan area restoran. Proses check-in-nya cukup cepat, walaupun saya agak terganggu karena mesti difoto saat pengecekan suhu dan saat menggunakan handsanitizer. Alasannya sih untuk laporan ke atasan, tapi dalam hati saya, hmmm seperti tidak ada CCTV untuk mengecek apa yang dikerjakan pegawai, ya, hehehe. Bukan persoalan terlalu penting–saya juga tetap mengiyakan untuk difoto–cuma ini pertama kalinya aja saya mau check-in mesti difoto segala, di hotel lain engga~ Yauda, balik lagi ke area lobi, di antara lobi dan restoran terdapat lorong yang kanan-kirinya adalah ruangan-ruangan yang sering dipakai untuk event, entah itu meeting atau hal lainnya. Sementara untuk menuju ke kamar tidur di lantai atas, tersedia tangga dan lift yang bisa digunakan. Restoran Saya enggak lihat banyak aktivitas di restoran. Seperti yang bisa dilihat di foto, restorannya terlihat tutup. Namun mungkin saja tetap bisa memesan makanan untuk diantar ke kamar. Saya sendiri tidak mencobanya, begitu pun dengan sarapannya. Jadi, mari sudahi saja tulisan sub judul restoran ini 😛 Teras di Lantai 2 Kamar saya berada di lantai dua. Keluar dari lift, sebelah kanan disuguhi dengan area publik kami menyebutnya teras yang cukup enak seandainya bosan berada di kamar. Sofanya tersedia banyak, pada setiap meja disediakan permainan masa kecil seperti congklak dan catur. Ada beberapa majalah juga untuk dibaca. Di sudut lainnya, terdapat area untuk anak-anak, enggak terlalu luas seperti playground pada umumnya yang punya banyak permainan, tapi buat saya sih ini cukup bisa membuat anak terhibur kalau sedang bosan. Oiya, dari lantai dua ini, saya bisa melihat ke area lobi dan resto yang ada di bawah. Kamar Tidur Kamar saya ada di pojokan di lantai dua. Waktu siang, saya masih ngerasa enggak masalah dengan lorong menuju kamar ini. Namun pas udah malam, saya merasa agak seram soalnya gelap! Ada lampu sih, tapi cuma tersedia di depan pintu kamar saja yang di mana pintu tersebut menjorok ke bagian dalam. Sedangkan sepanjang lorong sama sekali enggak ada pencahayaan. Asli sih, kalau jalan sendiri di lorong saat malam saya beneran enggak berani, untungnya selalu ditemani Firman ke mana-mana. Cielah, enggak bisa jauh-jauh. Masuk ke area kamar, untuk hotel bintang tiga dengan konsep affordable luxury, kamarnya cukup menggambarkan demikian. Saya enggak mungkin membandingkannya dengan hotel mewah lainnya karena hotel ini hanya sekadar memberi kesan mewah, tidak benar-benar mewah dalam arti sebenarnya. Untuk pemilihan warna yang ada di kamar, cukup hangat dengan pemilihan warna coklat yang banyak–di sisi mana pun. Di kamarnya sendiri terdapat satu king bed dengan empat bantal, biasanya kan dua ya, tapi ini dikasih empat. Lumayan banget bisa saya jadiin guling 😛 Di sebelah kanan-kiri tempat tidur, terdapat meja beserta colokan listriknya. Tepat di depan tempat tidur ada TV, meja kerja yang kurang fungsional, cermin, dan meja panjang serbaguna untuk menyimpan tas atau sepatu. Perihal meja kerja di depan cermin yang saya sebut kurang fungsional, itu dikarenakan bentuknya yang tidak simetris. Bulat tidak, persegi tidak, bentuknya seperti setengah huruf S. Jujur aja, dipakai untuk duduk dan bekerja sangat tidak nyaman. Apalagi laci yang ada di meja tersebut tidak dapat ditutup, sungguh mengganggu~ Jadi pada akhirnya kursi dan mejanya tidak kami gunakan untuk kerja, hanya untuk menyimpan barang-barang saja. Sayang sih, sebagai warga workcation area Bandung, biasanya kami cukup mengincar meja kerja yang layak dan enak untuk dipakai kerja setiap kali staycation. Kamar Mandi Masih menggunakan warna yang sama seperti di kamar tidur, bagi saya kamar mandinya cukup luas dan enak untuk lama-lama berada di kamar mandi. Enggak sempit gitu loh untuk melakukan aktivitas yang biasa dilakukan di kamar mandi pada umumnya. Aktivitas yang dimaksud di sini adalah *****, ******** ****, dan ******. 🙂 Di area dekat wastafel sudah tersedia toiletries berupa dua handuk, dua sikat gigi dan pasta gigi, sabun batang, shower cup, dan ada hair dryer sebagai benda penyelamat ibu-ibu dalam mengeringkan rambut. Sementara di bagian shower room sudah disediakan sampo dan sabun mandi. Saya sendiri enggak ada masalah selama di kamar mandi. Air panas menyala dengan baik, kebutuhan sudah tersedia, areanya pun luas. Satu-satunya yang jadi bagian “agak mengganggu” adalah cermin yang sisinya keropos mungkin efek kebasahan atau apa, enggak tau, kelihatannya ganggu dan jadi kurang cantik aja sih kamar mandinya. Detail Sebenarnya, dari kamarnya sendiri tidak ada yang spesial, tapi cukup memenuhi kebutuhan untuk beristirahat dengan tenang. Desain kamar mungkin akan menjadi monoton bagi sebagian orang, tapi bagi saya warna yang dipilih cukup “dewasa” dan simpel. Saat masuk pun sudah berjajar kebutuhan seperti lampu kamar, AC, dan informasi “jangan diganggu”. Tinggal klik, selesai. Tamu enggak perlu repot buka pintu, gantungin sesuatu di pintu kamar, atau lainnya. Hal seperti ini sangat memudahkan bukan? Selain itu, kebutuhan lainnya yang juga sudah tersedia di dalam kamar ada deposit box, dua pasang sandal, air mineral, gelas, teko listrik beserta teh, kopi, dan gulanya. Di belakang pintu kamar sudah tersedia beberapa gantungan baju dengan konsep terbuka. Melihat kamar ini pandangan saya lapang dan luas, jadi bagi saya menginap di M Premiere Hotel Bandung cukup memudahkan terutama saat beberes mau check-out. Sekali pandang, ambil, beresin, selesai~ Tipe dan Harga Di M Premiere Hotel Bandung ada tiga tipe kamar Deluxe Twin/King, Executive Triple, dan Family Suite. Tipe kamar yang kami inapi ini adalah Deluxe King, harganya antara 350rb-450rb per malamnya. Tentu saja harga ini bisa berubah sewaktu-waktu tergantung tanggal menginap dan hal lainnya. Jadi pastikan buat ngecek dulu detailnya sebelum booking, ya! Kesimpulan Saya enggak mau ngasih ekspetasi tinggi bagi teman-teman yang mau menginap M Premiere Hotel Bandung. Bagi saya, hotel ini cukup bagi yang benar-benar membutuhkan kamar simpel dan enak untuk tidur. Memang memberi kesan affordable luxury, tetapi tidak benar-benar berada dalam kemewahan. Perlu diingat juga kalau M Premiere Hotel Bandung ini berada di kelas hotel bintang tiga, harganya juga cukup terjangkau bagi yang mau mencobanya. Oh iya, hotel ini posisinya dekat dengan Jl. Dago dan Jl. Riau, dekat juga dengan banyak tempat makan hits dan tempat belanja. Jadi sebenarnya menginap di sini cukup memudahkan teman-teman dari luar Bandung kalau mau liburan di sini karena akses ke mana-mana dekat. Info Hotel M Premiere Hotel Jalan Sultan Tirtayasa No. 5, Kota Bandung, Jawa Barat 40115 022 4203008 Instagram mpremierehotel
Melalui Surat Edaran para pemilik/pengelola Hotel, Resto dan Cafe Horeka serta para kepala sekolah di Kecamatan Bandung Wetan untuk ikut serta aktif melakukan sosialisasi sebagai berikut 1. Para pemilik kendaraan bermotor untuk tidak diperkenankan untuk melakukan parkir di atas trotoar dan bahu jalan. 2. Para pemilik kendaraan bermotor dapat melakukan parkir di lokasi di luar badan jalan Off Street yang telah ditentukan oleh Pemerintah Kota Bandung. "Memperhatikan semakin pesatnya pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor serta maraknya kendaraan yang terparkir di atas trotoar serta bahu jalan umum di lingkungan Kecamatan Bandung Wetan. Maka dalam upaya menciptakan kenyamanan, keamanan dan memberikan citra estetika yang tertib dan teratur terkait perparkiran di Kecamatan Bandung Wetan," tulis surat edaran yang diterima Humas Kota Bandung. Sebagai informasi, ada 40 Zona Penyangga Kota di Kecamatan Bandung Wetan. Antara lain Jalan Sumatera, Jalan Aceh, Jalan. Veteran, Jalan Bengawan, Jalan Tamansari, Jalan Maulana Yusuf, Jalan Citarum. Jalan Cihapit, Jalan Progo, Jalan Trunojoyo, Jalan Cisanggarung, Jalan Taman Pramuka, Jalan Taman Cibeunying Selatan, Jalan Taman Cibeunying Utara, Jalan Kemuning, dan Jalan Gajah Lumantung. Selanjutnya Jalan Bahureksa, Jalan Gempol, Jalan Serayu, Jalan Lombok, Jalan Ternate, Jalan Cimandiri, Jalan Cilaki, Jalan Cendana, Jalan Madura, Jalan Mangga, Jalan Ciliwung, Jalan Cimanuk, Jalan Nanas, Jalan Kebon Bibit Balubur bawah jembatan layang, Jalan Cihampelas, dan Jalan Wastukancana. Lalu Jalan Pajajaran, Jalan Sultan Agung, Jalan Ambon, Jalan Cisangkuy, Jalan Sawunggaling, Jalan Purnawarman, Jalan Rangga Gading, Jalan Diponegoro, Jalan Sulanjana, Jalan Saparua, Jalan Sultan Tirtayasa, juga Pelataran Parkir Taman Sari Food Fest. ray** Kepala Diskominfo Kota Bandung Yayan A. Brilyana
Guest reviews in Sultan Tirtayasa Street44,568 reviews from hotels in Sultan Tirtayasa Street with aggregated rating of from various users that have stayed in Sultan Tirtayasa Street will help you to choose the perfext hotel easily!This is a private / 10Overall very nice. My kids really enjoy room with the great view. The only negative thing is the parking area. It is very limited for those of you use a big car ….This is a private / 10The perfect hotel around this budget. Comfortable and clean. Parking is limited but there will be someone who takes care of your car when the car park is is a private / 10Request non-smoking room. But room was smelly. They just recommend to spray the room not changing the room. 3 days with smell ciggarete. Not friendly for kids is a private / 10The breakfast of this hotel need to be improve, we're having breakfast on 930AM and most of the items it 's running out. Been asking the waiters, they said no stock at all. So we just eat what is left, it 's really bad .This is a private / 103rd time stayed at this small clean hotel. Staff friendly. Good coffee. Nearby stores. Overall good👍
Ulasan Tetamu dari Hotel di Sultan Tirtayasa ulasan dari hotel di Sultan Tirtayasa Street dengan purata penarafan daripada pengguna yang menginap di Sultan Tirtayasa Street akan memudahkan anda dalam memilih hotel terbaik!Rinaldi adalah profil Riau by KAGUM / 1018 Apr 2022AC nya kurang dingin padahal sudah 16c. Selebih nya ok
hotel di jalan sultan tirtayasa bandung